.

Selasa, 14 Februari 2012

Ikemen Desu Ne Eps 10



Ren tahu bahwa Miko (Mio) adalah anak dari laki-laki yang dicintai ibunya, yang membuat ibunya pergi meninggalkannya. Ren tak mau melihat Miko lagi.
Miko menangis begitu pula Ren yang telah meninggalkan Miko.
Shu menghampiri  Miko.

“Menangislah, tak apa-apa. Sampai kau merasa lebih baik”hibur Shun. “Aku akan terus di sini. Berada di sampingmu”.
Miko tersadar, “Maafkan aku,aku…”ucapnya seraya menghapus air matanya.
“Baik-baik saja, sekarang”lanjutnya tersenyum lalu ia bangkit dan berdiri.
“Mio”ucap Shu, namun Miko malah pamit dan berlalu pergi.
Tanpa menoleh Miko terus berjalan, Shu hanya bisa melihatnya dari jauh.
“Aku tak boleh mengandalkan Shu-san lagi”gumannya mantap.


Ren berhenti sebentar, teringat kata-kata ibunya yang mengatakan bahwa Miko putri orang yang dicintainya. Ren begitu kesal.


“Ini buruk, buruk..ini buruk”guman Mabuchi-san kesal.
“Mereka meminta untuk melakukan interview dengan Mio dan Miko bersamaan”ujar RINA.
“Mereka tahu kalau Mio itu palsu”tanya Mabuchi-san.
“Kemungkinan….”.

“Hanya sedikit lagi…tinggal sedikit lagi sebelum Mio asli kembali. Apabila kami ketahuan sekarang kerja keras kami selama ini sia-sia. Dan aku akan tenggelam di dasar lautan…”keluh Mabuchi-san, aneh masa ada bunyi gelembung-gelembung air wkwkwk.
“Apa yang harus kulakukan? Beritahu apa yang harus kulakukan?”tukas Mabuchi-san pada RINA.
“Berhenti merengek. Siapa yang telah bekerja paling keras?”hardik RINA seraya mencekik Mabuchi-san.
“Aku…”jawab Mabuchi-san.
“Itu Mio! Karena kau adalah orang yang membawanya ke masalah ini. Kau harsu melindungi dia sampai akhir! Pikirkan sesuatu”ancam RINA.
“Aku tahu…”pikir Mabuchi-san.


Miko membereskan pakaiannya ke dalam koper, lalu ia mengambil jepitan rambut pemberian Ren. Ia teringat ucapan Ren yang tak ingin melihatnya lagi.
“Bunda Maria, karena ayahku…Ren-san jadi ditinggalkan, karena ibu Ren-san ibuku meninggal sendirian. Untuk pertama kalinya dalam hidupku. Aku merasa aku benci Tuhan. Aku tak bisa kembali ke sini lagi”guman Miko dalam hati.


Tiba-tiba terdengar teriakan selamat pagi dari Mabuchi-san.
Miko, Shu, dan Yuki berkumpul di ruang tamu.
“Okinawa?”tanya Miko.
“Ada sesi tanda tangan. Aku pikir itu lebih baik kita meninggalkan Tokyo untuk menghindari wartawan”jelas Mabuchi-san.
“Maafkan aku”ucap Miko.
“Tak ada yang harus dimaafkan, Mio”sahut Yuki. “Okinawa paling baik!”.
“Kakakku akan datang besok kan?”.
“Iya. Saat kau kembali dari Okinawa. Mio yang asli akan bergabung dengan band”.
“Ngomong-ngomong sampai kapan, akan lebih bagus kalau tak ada seorang pun tahu kalau kau perempuan”ujar Mabuchi-san.


“Jadi waktunya Miko sebagai member A.N.JELL akan berakhir di Okinawa?”tukas Shu.
“Kenapa kau begitu sedih? Ini tidak berarti kau tidak akan pernah bertemu lagi dan dia tidak perlu segera pergi”ujar Mabuchi-san.
“Benar. Setelah itu, kau dapat datang menemui kami sebagai Miko”sahut Yuki seraya menyenggol Miko. Mabuchi-san juga mengiyakan begitupula Shu.
“Terima kasih”ucap Miko tersenyum.
“Oh, benar aku harus memberitahu Ren”guman Mabuchi-san . “Di mana orang itu sekarang”lanjutnya seraya berlalu mencoba menelepon. Miko nampak kembali sedih dan melangkah pergi. Shu melihat kesedihan Miko.


“Aku tak bisa pergi. Aku harus membuat perencanaan untuk tur”jawab Ren di telepon.
“Tapi, Ren..semua o…”ujar Mabuchi-san belum selesai, Ren langsung menutup teleponnya. Ren nampak berpikir.


“Mengapa Mabuchi-san tiba-tiba menerima pekerjaan di Okinawa?”tanya Sawagi staf Ando-san.
“Sepertinya, aku merasa mereka telah berbohong padaku”jawab Ando-san santai di kursi.
“Seperti bagaimana adanya alasan di balik hubungan antara Ren dan Nana. Mereka telah banyak merahasiakan sesuatu padaku akhir-akhir ini”tambah Ando-san seraya menatap tajam foto A.N.JELL.
“Dan Shu….hubungannya dengan saudara kembar Mio, Miko. Dia terlalu mendadak, semua itu terjadi setelah Mio bergabung dengan A.N.JELL”.
“Sekarang kau telah mengatakannya…”sahut Sawagi yang ikut memperhatikan foto A.N.JELL. Lalu Ando-san meminta Sawagi melihat sesuatu.


“Apakah kau bertemu dengan seseorang yang tahu tentang ibuku?”tanya Miko pada bibinya di telepon.
“Tidak”jawabnya, namun Shigeko melihat sebuah catatan yang di pegangnya.
“Baiklah”ucap Miko, lalu ia teringat kata-kata Mizusawa, ibunya Ren.
‘Bahwa bagi Mizusawa, Takumi(ayah Miko) telah menyusahkan ibu Miko’.
“Ayah itu memang menyusahkan ibu…Aku masih tak mau percaya”ujar Miko.
“Terserah”jawab Shigeko.
“Kalau kau tahu sesuatu tolong hubungi aku”.
“Baiklah, aku akan menghubungimu”balas Shigeko lalu menutup teleponnya.
Shigeko melihat catatan di kertas yang dipegangnya yang berisi bahwa Mizusawa akan pergi menemui Miko tanpa memberitahunya.
“Jika kebenaran itu terlalu menyakitkan akan lebih buruk untuk Miko tahu hal itu”guman Shigeko.



Di asrama A.N.JELL Miko telah bersiap pergi ke Okinawa dengan koper dan tasnya. Di depan pintu ia melihat sekeliling mengingat kebersamaannya dengan Ren, dan teman-teman A.N.JELL lainnya.
“Aku tak akan bertemu dengan Ren lagi”guman Miko.
“Mio, ayo”ajak Yuki yang melihat Miko melamun dan murung.
“Baiklah”jawab Miko sedikit ceria, Yuki seperti menyadari ada sesuatu yang aneh dengan Miko.


Di sebuah rumah sakit NANA-chan makan mie dengan lahap.
Di televisi diberitakan NANA-chan jatuh (sakit) karena bekerja dan segera di bawa ke rumah sakit. Eh yang yang di bilang sakit malah sehat di rumah sakit hahaha.
“Akh…aku bosan”guman NANA. “Benar-benar, karena wartawan-wartawan bodoh itu”. NANA-chan teringat saat ia pura-pura jatuh di hadapan para wartawan.
“Yah….itu hanya masalah waktu sebelum kebenaran bahwa Mio adalah perempuan terungkap”ucap NANA-chan lalu mematikan TV. “Semoga beruntung A.N.JELL”.
Nana-chan kembali melanjutkan makan mie namun ia teringat sesuatu.
“Tapi,aku kira…lebih baik aku bilang pada Ren tentang ini”pikir NANA-chan.
Para wartawan sudah mencium bahwa kepergian A.N.JELL ke luar negeri karena menyembunyikan sesuatu dan kebohongan, jadi mereka sepakat untuk mematai-matai agensi mereka.



Dalam perjalanan ke Okinawa Yuki sangat senang. Yuki, Shu dan Miko pergi ke sebuah sea world seperti yang di dufan itu lho.Terlihat banyak sekali ikan yang bagus-bagus. Ketiga personil A.N.JELL sangat senang melihatnya.
“Ini pasti akan menyenangkan jika Ren-san juga datang”ujar Yuki.
“Itu benar…”jawab Miko pelan. Yuki dan Shu menoleh ke arah Miko. Miko memperhatikan ikan-ikan yang di hadapannya.
“Shu-san, apa kau tahu? Tentang Mio dan Ren-san?”tanya Yuki yang sudah agak jauh dari Miko.
“Ya”.
“Dia benar-benar menginginkan Ren-san untuk ada di sini, bukankah begitu?”pikir Yuki.


Begitu masuk kamarnya Ren melihat kalung dengan bandul bintang yang terpasang di boneka babi-kelinci. Tiba-tiba ponsel Ren berbunyi, dengan enggan Ren mengangkatnya.
“Tolong berhentilah meneleponku”seru Ren, ternyata yang meneleponnya ibu Ren.
Mizusawa-san bukan mencari Ren tapi Mio.
“Kau tidak punya hak untuk mengatakan…”ujar Ren tak melanjutkan.
“Dia benar-benar mirip seperti ibunya”.
“Kau tahu tentang dia?Tentang ibu Mio”tanya Ren.
“Ya, aku tahu karena dia adalah temanku”. Ren agak terkejut.


Dengan cepat Ren pergi ke apartemen ibunya, ibunya memberikan map coklat pada Ren.
“Kau benar-benar baik. Meskipun Mio adalah anak perempuan dari laki-laki yang paling kau benci….”puji Mizusawa-san.
“Dia telah menunggu ibunya sejak dia masih kecil. Ibu yang bahkan namanya saja dia tak tahu”jelas Ren. Mizusawa-san tertawa mendengarnya.
“Apakah dia penting bagimu?”.
“Itu hanya aku yang tahu sebenarnya apa yang dia rasakan”jawab Ren lalu pergi meninggalkan ibunya.


Di Okinawa 3 personil A.N.JELL menikmati indahnya pantai Okinawa.
“Lautan”teriak Yuki.
“Ini adalah pertama kalinya aku melihat lautan yang indah”sahut Miko.
“Suasana laut benar-benar indah, ini membuka hatiku”ujar Yuki. Setelah puas-puas berlari-lari kecil di pinggran pantai mereka memandang laut di dekat mobil.
“Ketika aku masih kecil, aku benar-benar penasaran tentang apa yang ada di belahan lain dari lautan”ucap Shu.
“Bagiku A.N.JELL adalah sebuah dunia yang terasa sama jauhnya dengan sesuatu yang berada di seberang lautan”sahut Miko.
“Benarkah?”tanya Yuki.
“Itu benar”.
“Apakah itu menyenangkan?”.


“Iya”jawab Miko tersenyum. “Aku membuat begitu banyak masalah, dan pada awalnya aku pikir aku tidak akan pernah bisa melakukannya tapi aku belajar bahwa kalau aku punya kemamuan untuk selangkah lebih maju, aku akan melihat sesuatu yang tidak pernah aku lihat sebelumnya”.
“Akan ada banyak hal yang baik yang akan muncul ke depannya”tukas Yuki.
“Itu benar”ucap Miko tersenyum. Shu memperhatikan Miko.


Miko yang asyik melihat buku bergambar di kamarnya dikagetkan dengan bunyi ponselnya.
“Ren-san?”pikir Miko. Lalu bergegas menghampiri ponselnya, wajahnya pun berubah begitu tahu yang menelepon bukan Ren, tapi Shu. Shu meminta Miko menemuinya.
Miko pergi menemui Shu, tanpa ia ketahui Ren telah sampai di hotel A.N.JELL menginap.


Miko menemui Shu di sebuah ruangan.
“Shu-san, ada apa?”tanya Miko.
“Mio aku punya kuis untukmu”
“Kuis?”, Miko tak mengerti.
“Kenyataan bahwa Mio adalah perempuan….kapan aku menyadarinya?”tanya Shu.
“Itu…ketika di acara preview video klip?”.
“Salah”. “Jawaban yang benar adalah hari di mana kau bergabung dengan A.N.JELL”. Miko agak terkejut.
“Di atap club, aku menahanmu saat kau sedang mabuk. Aku tahu sejak itu”jelas Shu. “Aku telah menyukaimu lebih lama dari yang kau bayangkan”. Miko masih terdiam, Shu pun menghampirinya.
Sementara itu Ren pergi mencari Miko ke sana-kemari.


“Kalau kau bahagia dengan Ren, aku akan menyerah. Tapi saat ini kau menderita. Aku tahu kau tak punya perasaan terhadapku tapi itu tak masalah. Aku tak keberatan untuk menunggumu”tukas Ren. “Bisakah aku…menggantikan Ren?”tanya Shu.
Belum sempat Miko menjawab, dari luar ruangan Ren melihatnya, begitu pula Shu yang menoleh keluar ruangan.
“Aku…aku tak tahu seberapa banyak pertolongan yang aku terima dari Shu-san selama ini. Kau selalu baik padaku dan aku bersyukur bahwa kau merasakan seperti ini padaku. Tapi aku minta maaf, perasaanku tak akan berubah”jawab Miko lalu berlalu, namun Shu malah menarik Miko ke dalam pelukannya.


Ren melihat semua itu. Shu dan Ren saling berpandangan. Ren segera berlalu, Miko berusaha melepaskan pelukan Shu.
Miko pamit dan pergi meninggalkan Shu, Shu tak dapat menahan kesedihannya.


Tiba-tiba ada yang memanggil Miko saat berjalan di lobby hotel. Lelaki itu menyerahkan sebuah amplop.
“Katsuragi Ren-sama meninggalkan ini untukmu”ujar lelaki itu.
“Ren-san? Kapan?”tanya Miko.
“Beberapa saat yang lalu. Dia pergi keluar , tapi aku kira dia masih di sekitar sini”.
Miko lalu membuka isi amplop, ternyata isi amplop itu foto seorang perempuan yang tak lain adalah foto ibunya. Miko segera bergegas mencari Ren.


Akhirnya Miko bertemu Ren di luar hotel.
“Ren-san”panggil Miko. Ren hanya menoleh, Miko datang menghampirinya.
“Foto ini….”tanya Miko.
“Aku diberitahu bahwa itu adalah ibumu”.
Miko memandang foto ibunya dan berkata,”seperti yang aku kira…”.
“Dia adalah teman ibuku dan kelihatannya dia ingin menjadi seorang penyanyi”jelas Ren.
“Teman?”tanya Miko kaget. “Ren-san, apakah kau jauh ke Okinawa untuk memberikan ini padaku?”.
Namun Ren yang sok jaim tak mau mengakui hahaha.
“Aku telah menyelesaikan pekerjaanku”jawab Ren.
“Terima kasih banyak”ucap Miko. Kedua terdiam sesaat merasa canggung, sampai Miko bertanya mengenai lagu yang di aransemen Ren.
“Lagu itu di tulis untuk Mizusawa-san?”tanya Miko. “Itu juga pertama kalinya bagiku mendengar lagu itu. Karena ayahku, kau terluka saat ibumu menelantarkanmu. Itu wajar kalau kau tidak mau melihat wajahku lagi”tukas Miko sedih.



“Tapi ibuku juga…..meninggal di antara kenangan yang menyedihkan. Itu juga….membuatku sakit untuk melihat wajahmu. Itulah mengapa…aku akan pergi ke suatu tempat dimana kau tidak akan melihatku”ungkap Miko. Ren yang selama itu diam terkejut dan menoleh ke arah Miko.
“Aku ingin melihat bintang bersamamu selamanya, tapi jika aku ada di sisimu aku pikir kau juga akan menderita”lanjut Miko. Ren teringat saat Shu memeluk Miko.
“Begitukah? Aku mengerti”jawab Ren, lalu melangkah pergi meninggal Miko.
Miko hanya bisa menahan tangis melihat kepergian Ren.
Para wartawan sudah mengetahui ke mana A.N.JELL pergi.


Di kafetaria hotel Shu minum teh atau kopi ya?, Miko berjalan melewatinya.
“Mio”panggil Shu, lalu menghampiri Miko.
“Aku minta maaf tentang kemarin”ucap Shu. “Terima kasih karena memberiku jawaban yang jujur. Aku tidak akan menyesal sama sekali. Mio akan tetap menjadi teman baikku”.
“Shu-san”. Shu tersenyum mengangguk.


Tiba-tiba Yuki datang bersama Ren.
“Maaf membuatmu menunggu”sapa Yuki. Miko menoleh saat dilihat ada Ren ia segera memalingkan mukanya.
Suasa jadi canggung, Shu dan Yuki merasa ada yang aneh dengan kedua sahabatnya ini.


Fan Meeting acara tanda tangan dengan personil A.N.JELL dibanjiri para fans.
Dan ternyata salah satu wartawan yang ingin menguak rahasia Mio juga berada di sana.


Setelah acara selesai Mabuchi san bekata bahwa mereka masih punya waktu sebelum kembali.
“Aku akan kembali dengan penerbangan yang lebih awal”ujar Ren lalu bergegas pergi.
“Ah, Mio! Ayo mencari souvenir?”ajak Yuki.
“Oke”ajak Miko sedikit ceria, Yuki dan Miko pun beranjak pergil, Shu yang merasa ada yang tak beres lebih memilih menyusul Ren.


“Ren”panggil Shu, Ren memandang sinis ke arah Shu, lalu kedua berbicara di samping hotel.
“Apa kau masih bertengkar dengan Mio?”tanya Shu.
“Itu bukan urusanmu”.
“Kau tidak bisa bilang seperti itu. Jika kau tidak di sini, Mio mungkin setuju untuk menjadi pacarku”ujar Shu.
“Eh?”, Ren tak mengerti.
“Aku telah ditolak”jawab Shu. “Aku bilang bahwa aku tidak akan pernah membiarkanmu mendapatkan Mio. Ini adalah pertama kalinya bagiku untuk bilang hal semacam itu pada orang lain. Aku benci pertengkaran sejak aku masih kecil. Daripada bertengkar dengan seseorang aku lebih baik menyerah. Tapi….kali ini, aku tidak ingin menyerah”ungkap Shu. Ren terdiam mendengarkannnya.


“Jujur, aku sangat ingin memukulmu. Tapi, sayangnya aku tidak bisa membenci temanku seperti itu. Jadi daripada aaku memukulmu, aku mengajukan permintaan kepadamu”. “Jangan buat Mio menangis”pinta Shu. “Dia telah memperhatikanmu selama ini. Aku tahu itu lebih baik daripada siapapun”.
“Shu…”panggil Ren.
“Satu-satunya orang yang bisa nembuat Mio tersenyum adalah kau”lanjut Shu.


“Ren-san datang begitu terlambat, tidak ada alasan baginya untuk kembali dengan penerbangan lebih awal”ucap Yuki gusar. “Dia benar-benar jahat dan dia egois ditambah terobsesi dengan kebersihan”. “Apa yang baik tentanganya?”tanya Yuki. Miko hanya terdiam.
“Tapi, sebenarnya dia punya sisi yang sangat hangat”. “Di masa lalu dia akan lebih sering menunjukkan sisi itu. Bagaimana aku mengatakan ini…dia cepat marah. Tapi aku merasa bahwa dia berubah akhir-akhir ini. Itu adalah karena kau di sini”ungkap Yuki.
“Dia akhirnya sadar itu. Itu pasti karena dia bertemu denganmu bahwa dia bisa menjadi Ren-san yang sesungguhnya”.


“Tapi sekarang, aku menyakitinya”sahut Miko.
“Aku tidak tahu apa yang terjadi tapi dulunya ketua A.N.JELL membuat keputusan dia akan memperjuangkannya hingga akhir. Aku tidak berpikir dia akan merubah perasaannya kepadamu begitu mudah”hibur Yuki.
“Yuki-san…”.
“Ren-san adalah seseorang yang bisa kau percaya”lanjut Yuki. Miko nampak berpikir. Tanpa Yuki dan Miko sadari wartawan memotretnya, wartawan itu mengira Miko mencampakkan Shu demi Yuki.. Karena wartawan tadi memotret dari kolam renang, ia dikira cabul..wartawan berusaha melarikan diri namun malah tercebur ke kolam renang otomatis kameranya rusak hahaha.


Di ruangan musik, Ren memainkan gitar teringat kata-kata Miko yang juga sakit jika melihat wajahnya Dan kata-kata Shu yang mengatakan bahwa hanya dia yang bisa membuat Miko tersenyum. Ren bergegas pergi namun tiba-tiba ia menerima email dari NANA yang meminta Ren menemuinya jika tidak ia akan terus mengirim email sampai Ren menemuinya.


Ren akhirnya menemui NANA-chan di rumah sakit.
“Peri pembohong, kau benar-benar berpura-pura sakit?”ejek Ren.
“Para wartawan itu megira bahwa Mio adalah perempuan. Tampaknya mereka sedang gencar untuk mencari bukti-buktinya”jawab NANA-chan cuek. Ren agak terkejut menoleh ke arah NANA.
“Mereka bilang kepadaku untuk tidak mengatakan ini pada siapapun tapi aku memberitahumu. Kau harusnya berterima kasih padaku”. “Kalau ini terungkap, mereka pasti akan menjadi skandal yang besar, kan?”tanya NANA-chan. “Karena kau juga terlibat kau juga akan diberitakan”. Tapi jika kau setuju untuk kencan denganku, aku bisa berpendapat kalau kau tidak tahu apapun. Bagaimana?”ancam NANA-chan secara tak langsung.
“Begitu….”guman Ren lalu mendekati NANA-chan.
“Terima kasih”ucap Ren, NANA-chan pun tersenyum, ia kira ia menang.


“Kau pikir aku akan mengatakan hal semacam itu”ujar Ren, yang membuat senyuman di wajah NANA menghilang.
“Aku sudah mengantisipasi hal itu. Tidak ada gunanya mempeributkan hal itu”.“Jangan membicarakan hal yang sia-sia kepadaku”seru Ren lalu melangkah pergi. Namun NANA-chan mengejar dan menahan Ren.
“Ren!”. “Kau bahkan bisa melihat kebohonganku dengan mudah tapi mengapa aku tidak…”protes NANA-chan namun terhenti. “Perasaanku yang sebenarnya…”lanjut NANA-chan sedih.
Ren tersenyum dan berkata,”Kau harus melanjutkan menjadi peri pembohong sampai akhir. Itulah yang kau lakukan, bukan?”.

“Ren…”ucap NANA-chan. Ren hanya tersenyum lalu menepuk pundak NANA-chan dan melangkah pergi.
“Ren, kau bodoh! Kau adalah yang terburuk….”teriak NANA-chan. “Seperti yang kau harapkan aku memutuskanmu! Aku benar-benar benci padamu”.
Tanpa menoleh Ren tetap melangkah pergi. NANA-chan terjatuh sedih. “Sungguh benci padamu…”ucap NANA-chan lirih.


“Kau bodoh. Seharusnya lebih baik untuk berterus terang kepadanya”ujar staf NANA-chan lalu duduk di samping NANA-chan.
“Untuk NANA yang tersayang, Love Injection” ucap staf NANA-chan seraya membentuk ‘LOVE’.
“Diam!”seru NANA-chan ngambek.


Di bandara NAHA, Yuki dan Shu pamit pada Miko.
“Apa kau akan baik-baik saja jika sendirian?”tanya Yuki.
“Ketika kita kembali ke Tokyo, kita akan diserang oleh wartawan. Itu mungkin akan menganggu kalian”jawab Miko.
“Ya, itu benar”tambah Mabuchi-san.
“Kembalilah dengan selamat”tukas Shu.
“Kami akan menunggumu”ujar Yuki bersemangat.
“Semuanya, hati-hati juga”ucap Miko.
Shu dan Yuki pamit melambaikan tangan pada Miko, Miko membalasnya dengan sedih.
“Sayonara”guman Miko sedih.


Di kantor, Ando-san memperlihatkan kiriman bunga dari Mizusawa-san atas aransemen lagu ‘Miss You’ untuk Ren.
“Kau harus hadir di rekamannya”.
“Itu tidak begitu”jawab Ren.
“Hei, jangan berkata seperti itu. Itu pekerjaanmu”. “Betapapun, Mizusawa Reiko benar-benar orang yang menakjubkan. ‘Miss You’ yang ditulis oleh penulis lagu Sakuraba Takumi untuk kekasihnya yang merupakan penyanyi baru”tukas Ando-san.
“Eh?”, Ren terkejut.
“Mizusawa Reiko mencurinya dan mengatakan kepada semua orang kalau itu ditulis untuknya”jelas Ando-san. “Yah, obsesi seorang wanita ternyata menakutkan, kan?”.


Di Okinawa Miko seorang diri teringat kata-kata Mizusawa yang mengatakan bahwa ayahnya dan ia saling mencintai dan kata-kara Ren bilang kenapa dirinya anak laki-laki yang ia benci.
Miko berbalik lalu di meja dilihatnya sebuah hiasan meja berbentuk bintang, Miko pun memotretnya dengan hp.
“Meskipun aku mengambil gambar ini, aku tidak bisa menunjukkannya pada Ren”guman Miko, lalu ia teringat kata-kata Yuki yang mengatakan bahwa Ren tak mungkin cepat merubah perasaannya.
“Ren-san”guman Miko sedih.


Dengan amarah, Ren mendatangi apartemen ibunya.
“Itu semua bohong”teriak Ren.
“Apa yang kau katakan?”tanya Mizusawa-san.
“Kau bukan orang yang dicintai oleh pengarang lagu itu, tapi ibu Mio!”seru Ren.
“Tahukah betapa kau melukai perasaannya dengan semua kebohonganmu! Aku juga…aku salah paham bahwa aku telah ditelantarkan karena ayahnya”.
Mizusawa-san tetap keukeuh bahwa ialah yang dicintai ayah Miko.
“Akulah yang dia cintai. Aku juga mencintainya…”seru Mizusawa-san.
“Kau salah”teriak Ren. “Pada akhirnya, kau hanya mencintai dirimu sendiri”lanjut Ren lalu bergegas pergi.


Wartawan yang membuti A.N.JELL ke Okinawa yang sudah tak memiliki kamera tak menyerah, walaupun ia tak memiliki kamera maka ia akan membuktikannya dengan mata kepalanya sendiri. Nah di saat itu ia melihat Shu, Yuki dan Mabuchi-san yang juga baru sampai di bandara Tokyo. Mabuchi-san melihat ke sekeliling mencari Mio asli, kakak Miko. Lalu dilihatnya Mio, Mabuchi-san pun memanggilnya.
Dan wartawan yang mengikuti A.N.JELL lebih dulu menerobos dan menghampiri Mio.
“Sakuraba Mio, kau adalah perempuan,kan”seru wartawan tersebut lalu membuka jaket Mio. Dan ternyata jreng…jreng….jreng….Mio benar-benar laki-laki karena yang dihadapan mereka saat ini adalah Mio asli aka kakak Miko. Shu, Yuki lega melihatnya.

Wartawan tadi syok tak percaya.
“Omong kosong apa yang kau katakan?”tanya Mabuchi-san tertawa.“Tidak ada alasan bagi Mio untuk menjadi perempuan, kan?”.


Wartawan tadi syok hampir sempoyongan, Ren mengambil jaket yang ada di tangan wartawan dan menyerahkannya pada Mio.
“Kamu Mio?”tanya Ren.
Mio mengangkat wajahnya.
“Mereka benar-benar mirip”ujar Shu takjub.
“Ya”sajut Yuki. “Tapi sungguhan laki-laki. Meskipun itu benar”.
“Mohon bantuannya”sapa Mio penuh percaya diri.
“Di mana dia?”bisik Ren pada Shu.



Di balkon hotel Miko memandang bintang dilangit dan teringat kata-kata Ren, bahwa ia orang istimewa yang menyanyikan lagunya dan mereka akan melihat bintang bersama.
“Bunda Maria, aku benar-benar tidak ingin kehilangan bintang yang sangat penting bagiku. Apapun yang terjadi aku ingin bersama Ren-san”guman Miko, lalu Miko mengambil Hpnya dan menulis sms untuk Ren yang isinya ia ingin bertemu dan berbciara sekali lagi. Namun belum sempat terkirim Miko terlebih dulu menerima sms dari Ren yang berisi bahwa besok ia akan menjemput Miko di bandara jam 1 siang. Miko terharu. ‘Everybody Go’ mengalun jreng…jreng….jreng…. Di tempat lain Ren bahagia menerima sms balasan Miko dan memandang boneka buta-usaginya :XD.


Keesokannya, Ren tersenyum begitu melihat jam tangannya bahwa ia terlalu cepat datang. Dengan semangat 45 Miko menuju pintu keluar namun tiba-tiba Hpnya berbunyi. Miko mendapat sms dari bibinya, bahwa ia ingin menyerahkan barang milik ibunya, dan Shigeko-san menunggunya di kedai kopi bandara.


Miko menemui bibinya di kedai kopi, bibinya menyerahkan beberapa tumpuk surat dalam amplop.
“Ini adalah surat-surat yang dikirimkan ayahmu pada ibumu. Di situ, dia meminta ibumu untuk kembali padanya”jelas Shigeko-san. Miko bingung.
“Dan juga surat yang ibumu tulis untuk kalian berdua sebelum dia meninggal”. Shigeko-san menyerahkan surat peninggalan almarhum ibu Miko pada Miko.
“Mereka bilang itu benar bahwa setelah ibumu sendirian. Dia sakit dan di rawat di rumah sakit. Mereka juga bilang bahwa saat itu, ayahmu meninggal dan dia tidak tahu di mana kalian berdua berada”jelas Shigeko-san. “’Jika suatu hari anak-anak datang mencariku tolong berikan ini padanya’”katanya dan memberikan ini pada perawat rumah sakit”.
Miko memandang surat yang tertuju untuk kakaknya dan dirinya.
Di tempat parkir, Ren terus menunggu Miko yang tak kunjung datang.


Miko menangis membaca surat ibunya. Dalam suratnya ibu Miko menulis bahwa ia memaafkan ayahnya, ia juga menyesal, kesepian dan sedih merindukan Mio dan Miko.
“Ibu…”guman Miko sedih.
Tak sabar menunggu kedatangan Miko, Ren masuk ke dalam mencari Miko.
Miko membuka surat ayahnya yang ditujukan untuk ibunya, ternyata di dalamnya ada kaset yang berjudul ‘Miss You’. Miko membaca surat yang berada di dalamnya.


Sementara Ren terus mencari Miko. Saat ia menoleh dilihatnya Miko berjalan ke arahnya.
“Akhirnya kamu di sini”guman Ren. Ren tersenyum menghampiri Miko.
“Ayo pergi ke tempat lain dulu”ajak Ren.



Di tempat parkir, Miko terdiam tak segera masuk ke dalam mobil Ren. Ren memandang amplop coklat yang dipegang Miko dan menghampirinya.
“Ketika ibuku dengar dari temannya, Mizusawa-san tentang hubungannya dengan ayahku dia sangat terkejut dan dia kabur dari rumah. Karena itu adalah kesalahpahaman, ayahku menulis surat demi surat memintanya untuk kembali. Salah satu dari surat itu adalah lirik dari ‘Miss You’”jelas Miko. “Miss You adalah lagu yang ditulis oleh ayahku”.

“Maafkan aku karena kebohongan ibuku kau mengalami masa-masa yang sulit”ucap Ren. Miko menggeleng.
“Kau juga mengalami masa yang sulit”.
“Aku datang hari ini untuk meminta maaf atas ibuku dan juga…aku masih ingin bersama…”ujar Ren namun terputus.
“Aku sangat senang ketika menerima pesan darimu. Meskipun kita tidak bisa menghapus kenyataan yang menyakitkan. Aku ingin tetap melihat bintang-bintang bersamamu”sahut Miko.
“Mio”panggil Ren.


“Sampai aku membaca surat ini…Aku bergabung dengan A.N.JELL karena aku ingin bertemu dengan ibuku. Bahkan setelah aku tahu dia telah meninggal dunia aku tetap ingin tahu tentang dia. Tapi….mengetahui bahwa hari-hari terakhirnya dihabiskan dalam masa-masa kesedihan. Setiap kali aku melihatmu, Mizusawa-san…wajah ibumu langsung muncul di pikiranku. Aku akan mengingat surat-surat itu”tukas Miko seraya menahan tangis yang mulai pecah.
“Maafkan aku, aku tahu itu juga menyakitkan bagimu”. Ren hanya terdiam.



“Aku menyukaimu. Aku benar-benar menyukaimu. Tapi aku tidak bisa lagi tersenyum di sampingmu. Aku tidak ingin kau melihatku seperti ini. Itulah kenapa”ungkap Miko.
“Itulah kenapa?”tanya Ren.
“Saat-saat yang kuhabiskan bersamamu adalah berharga bagiku. Aku akan mengingatnya sepanjang hidupku. Sayonara”jawab Miko lalu melangkah pergi, namun Ren menahan tangan Miko.
“Mio”panggil Ren, namun Miko melepaskan genggaman tangan Ren dan melangkah pergi.


Mabuchi-san menata hadiah dari fans A.N.JELL di ruangan Ando-san, ia menceritakan bagaimana indahnya pantai dan personil A.N.JELL menikmatinya. Ando-san senang mendengarnya, namun ia tiba-tiba mengungkit tentang hidung Mio yang retak. Mabuchi-san kelepasan bicara. Mabuchi-san yang sadar diam membeku dan hanya bisa pasrah melihat tatapan Ando-san yang sepertinya siap-siap menelannya bulat-bulat hahaha.


Di bandara Ren menahan kesedihannya dan melihat kalung yang berbandul bintang di genggamannya. Sedangkan Miko terus melangkah seraya menahan tangis.


To Be Continued

Tidak ada komentar:

Posting Komentar