.

Selasa, 14 Februari 2012

Ikemen Desu Ne Eps 4

Mio yang sedih pun berlari dan meninggalkan kantor A.N.JELL, Shu melihat Mio yang berlari sambil menangis. Shu pun menghampiri Mio dan menanyakan keadaannya. Sementara di luar kantor A.N.JELL para fangirls bersedih karena terpukul akan berita hubungan Ren dan NANA.

Image Hosted by ImageShack.us

*flashback*
“Hey apa yang coba kau lakukan?” Tanya NANA bingung.
“Berpura-pura menjadi sepasang kekasih. Bukankah ini yang kau inginkan?” Jawab Ren.
“Lepaskan aku!” suruh NANA.
“Jangan khawatir. Aku tidak akan benar-benar menciummu.” Balas Ren.
*flashback berakhir*

NANA yang marah mempertanyakan maksud perbuatan Ren tadi. NANA bilang bahwa dengan kejadian ini Ren pikir dia bisa menutup mulutnya. NANA pun menyuruh Ren mulai dari sekarang untuk menuruti kata-katanya. Bila Ren selalu membuatnya kesal, maka NANA akan memutuskan ‘hubungan’ ini dan membongkar masalah Mio kepada para reporter. Ren yang kesal tidak membalas kata-kata NANA, ia pun memilih pergi dan meninggalkan NANA.
Saat Ren sampai di rumah A.N.JELL disana telah berkumpul tiga member A.N.JELL lainnya, Rina dan Mabuchi-san. Mereka berlima telah menyiapkan pesta kecil perayaan ‘hubungan’ Ren dan NANA.
“Ren-san, omedetto gozaimasu. Menurutku kalian berdua sungguh serasi.” Mio memberikan selamat kepada Ren.
“Kau tersenyum dengan riang. Kau pikir untuk siapa aku melakukan ini?” gumam Ren dengan nada kesal saat mendengar ucapan selamat dari Mio.

Ando-san pun tiba di rumah A.N.JELL, ia membawa bibi Mio ke Rumah tersebut. Karena rumah bibinya Mio baru saja terkena musibah maka ia tidak memiliki tempat untuk tinggal, Ando-san pun menyuruhnya tinggal sementara waktu di rumah A.N.JELL. Shu lalu bertanya tentang masalah kamar, dimana bibi Mio akan tidur. Ando-san bilang bibinya Mio dapat menggunakan kamar Mio, walau mereka saudara tapi mereka tetap berbeda gender, lalu Ando-san menyuruh Mio untuk berbagi kamar dengan member A.N.JELL lainnya.

Image Hosted by ImageShack.us

Mio, Mabuchi, Rina, Ren, Shu dan Yuki pun langsung memasang ekspresi terkejut. Ando-san langsung bertanya pada Mio, dengan siapa ia mau berbagi kamar. Mio menatap satu-satu wajah Yuki, lalu wajah Shu dan wajah Ren. Mio pun menunjukkan jarinya ke arah Ren.
“Aku?.  Aku menolaknya. Tinggal bersama dalam satu kamar? Kau pasti bercanda.” Ren menjawab dengan nada sinis.
“Sikap yang tidak bersahabat sekali” Ando-san tidak percaya dengan kata-kata yang baru Ren katakan.
“Ah, Sudahlah lupakan, lupakan! Mio, kau ke rumahku saja.” Lanjut Ando-san.
Perkataan Ando-san justru lebih membuat Mabuchi-san dan Rina lebih terkejut.
“Di rumahku ada sauna, kita bisa berkeringat bersama sambil membicarakan masa depan A.N.JELL.” Ando-san kembali melanjutkan kata-katanya.
“Tidak, itu tidak mungkin.” Sanggah Mabuchi-san sambil memandang Ren.
“Jangan sungkan Mio!, Ayo cepat siapkan barang-barangmu.” Jawab Ando-san.
Mio pun memandang dengan tatapan memohon kepada Ren. Ren yang ‘tidak tega’ akhirnya setuju dan mengijinkan Mio untuk tinggal di kamarnya. Perasaan Mio dan Mabuchi-san sangat lega saat mendengar jawaban Ren tersebut.

Mabuchi-san dan Rina masuk ke kamar Mio, Rina meminjamkan alat setrumnya kepada Mio, untuk ‘berjaga-jaga’ kata Rina. Saat masuk ke dalam kamar Ren, Ren langsung memperingati Mio untuk tidak menyusahkannya. Ren pun bertanya pada Mio mengapa ia memilihnya, kenapa Mio tidak memilih Shu yang jauh lebih menyenangkan ketimbang dirinya, atau memilih Yuki yang lebih lucu. Dengan harap-harap cemas Ren menunggu jawaban Mio. Alasan Mio memilih Ren adalah karena ia satu-satunya yang telah mengetahui bahwa dirinya seorang wanita. Ren pun merasa tidak puas dengan alasan yang Mio berikan, ia pun langsung pergi keluar kamar.

Image Hosted by ImageShack.us

Di dapur Mio berpapasan dengan Shu, Mio menyapa dan mengucapkan selamat malam pada Shu. Shu yang memang sudah mengetahui identitas Mio yang sesungguhnya merasa terganggu dengan kenyataan bahwa Mio akan berbagi kamar dengan Ren. Shu pun bilang pada Mio bila ada masalah yang ia hadapi saat berbagi kamar dengan Ren, Mio dapat bercerita padanya kapan saja. Dan ternyata tidak hanya Shu yang merasa terganggu dengan kenyataan Mio akan tidur di kamar Ren, Yuki pun juga merasa ‘terganggu’, ia memikirkan hal-hal ‘aneh’ yang akan terjadi antara Mio dan Ren saat mereka di kamar berdua (Khayalan Yuki kocak, Tama n Miori jg ok bgt memperagakannya hahahahahaha).

Saat Mio mematikan lampu kamar tiba-tiba Ren berteriak dan menyuruh Mio untuk menyalakan lampu kembali. Dengan marah Ren menyuruh Mio untuk mengingat bahwa dirinya tidak bisa tidur dalam kegelapan. Saat Mio mau bilang bahwa ia tidak bisa tertidur dengan lampu menyala, Ren langsung kembali berteriak marah. Mio pun menghentikan kata-katanya dan langsung menuju selimutnya, ia tidak mau membuat masalah dengan Ren.

Image Hosted by ImageShack.us

Esok harinya saat berkumpul untuk sarapan pagi Mio teringat bahwa hari ini adalah hari kematian ayahnya, tapi karena hari ini Mio ada jadwal rekaman ia tidak bisa mengunjungi makam ayahnya. Rekaman perdana Mio pun tiba, namun proses rekaman tidak berjalan sesuai harapan. Ando-san menghentikan rekaman saat ia merasa Mio tidak dapat menghayati lagu tersebut dengan pas. Mabuchi-san pun memberikan nasihat kepada Mio bagaimana seharusnya Mio menyanyikan lagu tersebut. Mio harus lebih dapat meresapi lagu cinta tersebut.

Mio meminta Mabuchi-san untuk mengantarnya ke makam ayahnya. Mabuchi-san menyampaikan permintaan Mio tersebut kepada Ren. Ternyata yang akan mengantar Mio bukanlah Mabuchi-san, tetapi Ren sendiri itu karena sesampainya mereka di tempat tujuan, Ren akan memberikan latihan vocal intensif kepada Mio. Mereka pun singgah sesaat untuk membeli minuman dan saat Ren membuka kaleng minumannya isi kaleng langsung tersembur mengotori bajunya (kekocok-kocok, soalnya si Mio ngebawanya sambil lari-larian XD). Mio pun mencari toko yang menjual pakaian, dan membelikan pakaian ganti untuk Ren. Dan Ren memprotes selera pakaian Mio yang menurut Ren sangat jelek.

Image Hosted by ImageShack.us

sesampainya di makam ayahnya, Mio bersama bibinya menuju ke atas bukit sementara Ren menunggu di bawah. Ia pun memutuskan pergi berkeliling sambil menunggu Mio dan bibinya. Saat akan melepas lelah tiba-tiba Ren mendengar suara babi, ia pun menoleh dan di sebelahnya telah ada seekor babi. Ren pun berlari kencang menyelamatkan dirinya dari kejaran si babi.

Image Hosted by ImageShack.us

Saat tiba di depan makam ayahnya, Bibi Mio menyadari sepertinya ada yang baru saja mengunjungi makam ayah Mio. Mio teringat bahwa saat naik tadi ia berpapasan dengan seorang wanita, Mio berpikir bahwa yang baru saja mengunjungi makam ayahnya adalah wanita tersebut. Dan Mio berpikir bahwa wanita tersebut mungkin saja mengetahui sesuatu tentang ibunya. Mio pun langsung berlari berusaha menemukan wanita tersebut, tapi sayang saat Mio sampai di bawah Mio tidak menemukannya.

Image Hosted by ImageShack.us

Ren pun tersesat dan tidak tahu dimana ia berada saat ini, ia berusaha menelepon handphone Mio tapi tidak ada jawaban. Melalui akun social networknya Ren berusaha mengaupdate statusnya. Ia berniat menulis ‘Ima yama de sounan shita kibun da’ (Saat ini sedang berpetualang di gunung), namun saat ia baru mengetik kalimat ‘Ima yama de sounan’ (Saat ini tersesat di gunung) secara tak sengaja ia menekan tombol enter dan terkirim. Ren pun berusaha menambahkan kalimat ‘shita kibun da’ pada status ia sebelumnya namun sebelum ia berhasil mengirimnya tiba-tiba handphonenya mati karena lowbat..

(*penjelasan dari teman saya*… ‘sounan’ itu artinya tersesat, tapi bila ditambah dengan kata ‘shita kibun da’ berarti ada kesan disengaja membuat dirinya tersesat, jadi seperti mau berpetualang gitu. *penjelasan selesai*)

Image Hosted by ImageShack.us

Status yang terposting oleh Ren ‘Ima yama de sounan’ membuat kehebohan, dan berita ‘hilangnya’ Ren pun menjadi berita besar. Bibi Mio menyampaikan berita tersesatnya Ren kepada Mio, berita  tersebut ia dengar dari televisi. Seseorang memberikan informasi bahwa ia melihat Ren berlari karena ada babi yang mengejarnya. Mio pun merasa khawatir karena hari akan gelap, Mio ingat bahwa penglihatan Ren menjadi buruk disaat gelap. Mio pun bergegas mencari Ren, ia mengira-ngira kemana Ren pergi.  Di pinggir sungai Mio menemukan Ren. Mio sangat senang karena menemukan Ren dalam keadaan selamat. Namun Ren bilang bahwa Mio terlalu berlebihan, ia menjelaskan bahwa dirinya hanya sedang istirahat karena merasa lelah.

“Tapi berita di televisi mengatakan kalau kau hilang tersesat.” Jelas Mio.
“Seperti yang sudah ku duga. Apa kau membawa handphonemu?” Tanya Ren.
“ah… Aku meninggalkannya di mobil.” Jawab Mio.
Saat memberikan botol minum untuk Ren, ia melihat siku Ren terluka. Ren bilang itu mungkin luka karena terjatuh tadi.
“Ah, karena kau dikejar oleh babi ya?” Tanya Mio sambil tersenyum-senyum.
“Tutup mulutmu. Bagaimana kau bisa mengetahuinya?” Tanya Ren.
Mio yang tidak ingin bertengkar dengan Ren iya pun menutup luka Ren dengan plester luka. Ren selama ini selalu menyebut Mio sebagai pembawa kekacauan, tapi kali ini Mio telah menyelamatkannya. Ren pun mengucapkan terima kasih kepada Mio. Mio sangat senang karena ini kali pertamanya Ren berterima kasih padanya. Ren pun meminta Mio untuk membawanya pulang.

Image Hosted by ImageShack.us

Namun sampai hari gelap mereka belum sampai juga di tempat penginapan, Mio ternyata lupa akan jalan pulang. Karena sudah malam dan gelap, Ren sangat khawatir akan penglihatannya. Saat mendengar suara di antara semak-semak, Ren langsung terdiam dan menanyakan suara apa itu. Mio bilang mungkin itu kelinci atw sesuatu yang berada di semak-semak.

“Kelinci!?” Tanya Ren panik.
“Kelinci-kelinci itu sangat lucu, jadi itu tak apa-apa, benarkan?” jawab Mio
“Kau belum pernah digigit oleh kelinci ya?” Tanya Ren pada Mio.
“Apakah mereka mengigit?” Tanya Mio penasaran.
“Tentu saja!… Mereka terlihat lembut, tapi saat kau mendekatinya mereka akan melukaimu. Seperti dirimu.” jelas Ren.
“Kau tidak perlu berkata seperti ini.” Balas Mio sambil cemberut.

Tiba-tiba suara dari semak-semak muncul kembali, Ren pun ketakutan dan Mio tertawa saat melihat tingkah Ren. (Wajib diliat takutna Ren pas malam itu… kocak… suara teriakannya TOP hahahhahah).
Sejenak mereka memutuskan untuk beristirahat, Mio memandang ke arah langit dan banyak bintang yang bercahaya pada malam itu, namun yang dapat Ren lihat hanyalah cahaya bulan. Mio meminta maaf kepada Ren karena telah membuatnya tersesat.

“Semua orang saat ini pasti sangat khawatir akan Ren-san, karena Ren-san sangat penting bagi semua orang.” Jelas Mio.
“Tidak hanya aku, tapi A.N.JELL. A.N.JELL benar-benar telah didukung oleh banyak fans. Itulah hal yang sangat membahagiakan.” jawab Ren.
“Aku juga salah satu dari banyak penggemar Ren.” Mio mengaku bahwa dirinya adalah fans dari Ren.
“Apa yang kau katakan? Kau bukanlah seorang penggemarku. Kau adalah seseorang yang spesial, yang menyanyikan laguku.” Ren membalas penyataan Mio.
“Aku telah mengatakan ini sebelumnya kan? Aku selalu mengumpamakan bintang sebagai ibuku. Ibuku telah tiada, tapi… aku masih memiliki bintang yang sangat penting bagiku.” Lanjut Mio.
“Bintang yang penting?” Tanya Ren.
“Iya, bintang itu bersinar dengan terang, dan cahayanya sangat kuat, tapi ada kelembutan di dalamnya. Aku ingin selalu memandang bintang tersebut.” Mio menjawab pertanyaan Ren.
“Apakah ada bintang seperti itu?” Tanya Ren pada Mio lagi.
“Ini pertama kalinya dalam hidupku bertemu dengan bintang seperti ini. Tapi, bintang itu terlalu jauh, tanganku tidak akan pernah bisa meraihnya.” Jawab Mio sambil memandang Ren.
“Kata-kata itu tidak seperti kata-kata yang akan kau katakan. Mengapa kau tidak mencoba untuk berdoa lagi? Agar kau dapat menyentuh bintang tersebut. Jika kau tidak menyerah, maka mimpimu akan terkabul, benarkan?”
“Tapi ada mimpi yang tidak akan pernah menjadi kenyataan.” Jawab Mio sambil meneteskan airmata.

Image Hosted by ImageShack.us

Tiba-tiba cahaya terang menyorot ke arah mereka, cahaya itu berasal dari lampu mobil NANA yang berhasil menemukan Ren dan Mio. Ren langsung meminta NANA untuk meminjamkan handphonenya, saat Ren menelepon, NANA mengajak Mio berbincang. NANA bilang bahwa Ia dan Ren sedang sangat sibuk dan tidak dapat selalu bertemu, NANA merasa Mio telah mengambil waktu mereka berdua. NANA meminta Mio untuk membiarkan NANA bersama Ren berdua saja. Saat Ren mengajak Mio untuk kembali ke Tokyo, Mio meolaknya. Mio menyuruh Ren kembali ke Tokyo bersama NANA. NANA pun langsung merangkul lengan Ren dan membawanya menuju mobil.
Pagi hari bibi Mio memberitahu Mio bahwa ada yang datang untuk menjemputnya, Mio pun segera berlari ke luar penginapan.

Image Hosted by ImageShack.us

“Shu-san…” Mio memanggil nama Shu saat ia melihat yang menjemputnya adalah Shu.
“Kau pasti mengira Ren yang datang?” Shu sepertinya bisa membaca ekspresi Mio.
“Ah..tidak…” sanggah Mio.
“Kau sangat penting bagiku. Karena kau adalah member dari A.N.JELL.” Jelas Shu.
“Shu-san… Arigatou Gozaimasu. Kau selalu baik padaku.” Mio pun kembali ke Tokyo.

Image Hosted by ImageShack.us

Rekaman Mio pun dimulai kembali, Mio memandang Ren yang berdiri di luar ruang rekaman. Dengan memejamkan matanya Mio mulai menyanyikan lagu ciptaan Ren. Dengan mata berkaca-kaca Mio berusaha menyanyikan lagu tersebut. Mio berusaha menkontrol emosinya untuk menyelesaikan lagu tersebut, namun ia tidak dapat menahan airmatanya untuk tidak jatuh. Ando-san merasa sangat puas dengan cara Mio menyanyikan lagu tersebut kali ini. Begitu Mio selesai menyanyikannya ia pun memuji Mio. Mio yang  tidak dapat menahan airmatanya lagi langsung pergi berlari meninggalkan ruang rekaman dan Shu lalu menghampiri Mio.

Image Hosted by ImageShack.us

“Mio…” Shu memanggil Mio
“Maafkan aku… hatiku merasa sangat sakit, airmataku tidak mau berhenti. Dan aku tidak mau yang lain melihatnya.” Mio berusaha menjelaskan pada Shu.
“Maka itu, aku akan menyembunyikannya untukmu.” Shu pun langsung memeluk Mio, meletakan kepala Mio di dadanya.

Image Hosted by ImageShack.us

Mabuchi-san dan Ren ternyata juga mencari Mio, mereka melihat Shu yang sedang memeluk Mio. Saat menyadari bahwa Ren sedang memandang ke arahnya, Mio pun langsung berlari dari pelukan Shu. Ren berusaha mengejar Mio, namun tiba-tiba dihalangi oleh Shu.

Image Hosted by ImageShack.us

“Biarkan ia sendiri untuk sekarang ini.” Shu menyuruh Ren untuk membiarkan Mio sendiri.
Ren dengan rasa marah melepaskan genggaman Shu dari tangannya dan pergi menuju ke dalam gedung A.N.JELL. Mabuchi-san bercerita bahwa ia memberitahu Mio untuk memikirkan orang yang ia cintai saat menyanyikan lagu tersebut. Dan Mabuchi-san berpikir  apakah mungkin Mio menyukai Shu.
“Kau berpikir seperti itu?” Ren bertanya pada Mabuchi-san.
“Menilai dari yang baru saja terjadi, itulah kesimpulan yang paling masuk akal saat ini, iyakan?” Mabuchi menjelaskan pendapatnya kepada Ren.
“Itu bodoh sekali.” jawab Ren sambil berjalan pergi.
Saat Mio berusaha menenangkan dirinya, tiba-tiba Yuki memanggil namanya dan tersenyum padanya.
“Mio… Jangan menangis lagi. Jika itu aku… Aku tidak akan melakukan sesuatu yang membuat Mio bersedih.”
Image Hosted by ImageShack.us



To Be Continued

Tidak ada komentar:

Posting Komentar