“Namun, aku tidak ingin memberitahu indentitas kekasihku.” Jelas Shu kepada para reporter.

Ren lalu menghampiri Shu dan Mio, ia melepas jaketnya dan menutupi kepala Mio dengan jaketnya tersebut. Shu pun segera membawa Mio keluar dari ruangan tersebut bersamanya. Saat akan keluar dari ruangan, jepit rambut pemberian Ren yang Mio pakai terjatuh.
“Ren-san, apa semua ini?” Yuki mempertanyakan hal yang baru terjadi tadi.
“Kenapa semuanya jadi begini?” tanya NANA pada Ren.
“Jadi semua ini adalah rencanamu.” Jawab Ren sinis kepada NANA.
“Apa maksudmu?” tanya NANA.
“Jadi perjanjianku denganmu sudah berakhir.” Lanjut Ren.
“Aku tidak mau memutuskanmu.” Balas NANA.
“Perjanjian?” tanya Yuki pada Ren. Ren lalu pergi meninggalkan NANA disusul oleh Yuki.
Shu membawa Mio kesebuah ruangan, disana Mio meminta maaf kepada Shu karena selama ini dia telah menyamar sebagai pria. Shu menjawab bahwa ia terkejut dengan kenyataan ini dan benar-benar tidak menyadarinya sama sekali dan ia merasa dibohongi, tapi karena ia melihat kerja keras Mio selama ini maka hal ini bukanlah masalah baginya.
Ren dan Yuki menghampiri Shu dan Mio di ruangan tersebut, Ren mengaku pada Shu dan Yuki bahwa selama ini ia sudah mengetahui bahwa Mio adalah seorang wanita. Ren juga meminta maaf pada Shu dan Yuki karena selama ini telah menyembunyikan hal ini dari mereka berdua. Sebelum And0-san tiba, Ren ingin mendengar pendapat Shu dan Yuki tentang masalah ini, Shu menjawab bahwa ia tidak masalah dengan kenyataan ini. Sementara Yuki dengan bahagia mensyukuri kenyataan ini
.


Mabuchi-san membawakan pakaian ganti untuk Mio. Di ruang ganti Mio menceritakan bahwa NANA telah mengetahui kalau dirinya adalah seorang wanita. Ren pun dapat menangkap kesimpulan bahwa semua ini adalah rencana NANA membuat Mio mengungkapkan identitas aslinya kepada para reporter. Yuki lalu menanyakan masalah perjanjian yang Ren dan NANA bahas di ruang acara tadi. Yuki menebak bahwa Ren mengencani NANA hanya agar NANA tidak membongkar identitas Mio. Mio terkejut mendengar kata-kata Yuki, sementara Ren tidak menjawab apa yang Yuki pertanyakan. Ren justru membahas kelanjutan A.N.JELL dan diputuskan bahwa mereka berempat akan tetap menjadi A.N.JELL.
“Ini adalah masalah besar! Tak dapat diterima jika kau tetap berbagi kamar dengan Ren-san! Bagaimanapun Ren-san tetaplah seorang pria.” Jelas Yuki sambil dengan semangat mengangkat futon Mio.

“Apa yang kau maksud dengan ‘bagaimanapun’?” balas Ren.
“Ayo, Mio, cepat dan pindahkan barang-barangmu.” Seru Yuki kepada Mio.
Ren mendatangi ibunya yang sedang sakit, ibunya bilang bahwa bila ia tidak dapat menyanyikan lagu tersebut dengan aransemen buatan Ren maka ia lebih baik mati. Mendengar kata-kata ibunya tersebut Ren akhirya menerima tawaran sang ibu untuk mengaransemen lagu tersebut. Sang ibu bilang, setelah semuanya selesai ia akan menceritakan semuanya kepada Ren tentang pencipta lagu tersebut.

Saat tiba di rumah Ren mendengar suara ribut Mio di dapur, ternyata jari telunjuk Mio terkena lem dan saling merekat satu dengan yang lainnya. Ren lalu membantu Mio untuk melepaskan rekatan lem di jari Mio tersebut. Mio tertawa geli saat Ren mulai mencoba melepaskan rekatan lem dari jari Mio menggunakan ujung pensil.

“Perlukah kita menggunakan lem untuk menempel mulutmu?” Ren yang merasa terganggu dengan suara Mio akhirnya ‘mengancam’ Mio.
“Ah… maafkan aku.” Jawab Mio.
Ren akhirnya berhasil melepaskan jari Mio dari rekatan lem, Ren yang senang pun tersenyum pada Mio. Mio yang tidak tahan dengan ekspresi senyuman yang diberikan Ren lalu melakukan hidung babi.

“Itu lagi. Babi-kelinci? Apa artinya itu?” tanya Ren.
“Tidak ada arti apa-apa, ini hanya bagus untuk kesehatan.” Jawab Mio dengan ngaur.
“Jadi. Apa perlu juga aku lem hidung dan jari mu itu?” ancam Ren lagi.
Rasa cemburu merasuki Ren, tengah malam ia tidak dapat tertidur karena mengingat kata-kata manis Shu untuk Mio. Pagi hari saat sampai di kantor A.N.JELL Ren melihat Mio dan Shu yang sedang mengobrol, Ren pun memperhatikan mereka sejenak. Sementara itu berita tentang ‘kekasih’ Shu sudah tersebar ke publik, Ando-san sangat stress menghadapi berita semua ini.

Rasa cemburu lagi-lagi merasuki Ren saat melihat Shu dan Mio latihan bersama di studio. Dan sepertinya tidak hanya Ren yang dirasuki rasa cemburu, yuki pun juga. Selama latihan matanya tidak lepas memandangi Shu yang sedang mengajari Mio. Ren yang kesal mulai berimajinasi, bahwa malam ini Shu akan menyatakan perasaannya pada Mio(Miko). Ren segera menghentikan imajinasinya dan bergegas menyuruh Mio latihan bersamanya. Namun karena Mio tidak segera menuruti perintahnya, Ren pun marah dan pergi meninggalkan ruang studio.

Saat sedang berdua dengan Mio di studio, Yuki berusaha mengajak Mio mengobrol.
“Pasti sangat banyak gadis yang menyukai pria baik seperti Shu-san kan?” tanya Yuki pada Mio.
“Itu benar.” Jawab Mio.
“Sebagai contoh, jika pilihannya antara kekasih, teman dan kakak, Shu pasti tipe kekasih yang diinginkan oleh para gadis-gadis ya? Bagaimana pendapatmu, Mio?” tanya Yuki lagi.
“Tapi Shu sepertinya lebih cocok sebagai seorang kakak.” Jawab Mio.
“Benarkah?” balas Yuki dengan bahagia.
“Bagus! Aku mengerti, Shu-san adalah seorang kakak.” Lanjut Yuki, kali ini dengan suara pelan XD.
“Lalu bagaimana dengan Ren-san?” tanya Yuki kembali.
“Ren-san… Ren-san, ya? Aku tidak bisa menyebut pasti tipe apa dia.” Jawab Mio dengan kaku.
“Aku tahu! Personalitinya terlalu kuat. Lalu… bagaimana dengan aku?” Balas Yuki.
“Teman untuk bersenang-senang bersama!” jawab Mio.
“Jawaban yang sangat cepat! Baik, tapi ada situasi dimana pertemanan dapat menjadi sebuah percintaan. Artinya ada kesempatan bagiku.” Jelas Yuki pada dirinya sendiri.

“Sebenarnya, ada seseorang yang aku suka.” Shu memulai pembicaraan dengan Ren. Pengakuan Shu tersebut membuat Ren cukup terkejut hingga membuatnya tersedak.
“Benarkah…” jawab Ren berusaha bersikap tenang di depan Shu.
“Malam ini, aku akan memberitahunya tentang perasaanku.” Lanjut Shu, Ren pun kembali terkejut saat mendengar kata-kata Shu.
“Itu bagus, iyakan?” balas Ren sembari pergi meninggalkan Shu.
Ren yang merasa tak tenang akhirnya memutuskan untuk mencari Mio, Ren langsung memanggil Mio saat ia menemukannya. Ren bertanya apakah Mio akan menemui Shu?. Saat Mio menjawab iya, Ren segera menyuruh Mio untuk jangan pergi. Tapi Mio bilang ia tidak dapat berbuat seperti itu karena ia telah berjanji pada Shu untuk datang. Mio pun melanjutkan langkahnya, Ren tidak tinggal diam, ia berlari mengejar Mio.

“Kenapa?” tanya Ren pada Mio sembari menghalangi langkah Mio.
“Eh?” tanya Mio bingung mendengar pertanyaan Ren padanya.
“Kau menyukai Shu, benarkan?” lanjut Ren.
“Itu… itu tidak benar, kau salah paham!” Mio berusaha menjelaskan pada Ren.
“Kau menyembunyikan perasaanmu, tapi semua orang dapat mengetahuinya. Bagaimana mungkin kau bisa begitu tenang pergi menemuinya? Apa kau tidak memiliki harga diri? Apa kau tidak merasa ada yang salah? Aku merasa terganggu melihatnya. Itu membuatku kesal!” Balas Ren memotong kata-kata Mio.
“Maka itu tolong jangan melihatku! Karena kau tidak dapat melihat kenyataan sama sekali! Bahkan dengan mati-matian aku berusaha menyembunyikan perasaanku. Kau bahkan tidak memahami sedikitpun tentang diriku… jadi jangan bicara seakan-akan kau mengetahui semuanya!” jawab Mio dengan kesalnya kepada Ren.
“Bukankah sudah ku bilang jangan pergi?” Ren meraih lengan Mio.
“Ini tidak ada hubungannya denganmu, benarkan? Jadi tolong tinggalkan aku sendiri!” Mio melepaskan genggaman Ren dari lengannya.
“Aku mengatakan ini karena Aku tidak dapat meninggalkanmu sendiri!” jawab Ren.
“Kenapa?” tanya Mio pada Ren.

Bukan menjawab pertanyaan Mio dengan perkataan, Ren justru meraih Mio dan menciumnya. Mioterkejut dengan apa yang Ren lakukan, tidak hanya Mio yang terkejut, Ren pun terkejut dengan apa yang ia lakukan ini. Saat Ren melepaskan Mio, Ren langsung pergi meninggalkan Mio, meninggalkan Mio yang masih terkejut.
Ren pun bertanya-tanya pada dirinya sendiri mengapa ia mencium Mio? Di tempat terpisah Mio juga bertanya-tanya mengapa Ren menciumnya? Mungkinkah Ren menyukainya???
NANA menghampiri Ren yang berusaha menenangkan dirinya di taman, NANA bertanya pada Ren apakah ada gadis lain yang ia sukai? Nana bertanya apakah Ren menyukai Mio? NANA melihat Mio yang sedang memperhatikan dirinya dengan Ren. Menyadari Mio yang berada di dekat mereka, NANA terus memaksa Ren untuk menjawab pertanyaannya. Ren lalu menjawab bahwa ia tidak mungkin menyukai Mio. Ren pun segera pergi meninggalkan NANA, sementara Mio sedih mendengar kata-kata Ren tersebut. NANA menghampiri Mio dan bertanya apakah ia mendengar kata-kata Ren? NANA menyuruh Mio untuk tidak membuat asumsi yang konyol.

Mio pergi ke ruang studio memikirkan bagaimana mungkin ia sempat berpikir kalau Ren menyukainya. Tiba-tida pintu studio terbuka, disana berdiri Shu.

“Apa kau… lupa akan diriku?” tanya Shu pada Mio.
“Shu-san…”
“Apa kau tau bagaimana perasaanku menunggumu?” tanya Shu dengan nada tinggi. Namun Shu segera terdiam saat melihat Mio yang mulai menangis.
“Aku minta maaf.” Jawab Mio sembari menundukan kepalanya.
“Itu tidak apa-apa. Kau tidak perlu meminta maaf. Aku minta maaf karena telah marah.” Lanjut Shu, ia berusaha menenangkan emosinya.
Shu lalu menghampiri Mio dan menanyakan pada Mio apa yang telah terjadi?. Mio menjawab bahwa dirinya baik-baik saja, dan ia merasa perlu meminta maaf pada Shu. Shu bilang Mio tidak perlu meminta maaf, Shu menjelaskan bahwa ia ingin memberitahukan perasaannya pada gadis yang ia sukai, tapi Shu memutuskan untuk menunggu sedikit lebih lama lagi. Shu menjelaskan pada Mio, jika ia mengatakannya sekarang, itu dapat membuatnya dalam masalah. Mio bertanya bukankah sakit bila menyembunyikan perasaan yang sesungguhnya?. Shu menjawab hal itu memang menyakitkan tetapi Shu berpikir bahwa cinta yang mudah diketahui… itu bukanlah cinta yang sesungguhnya.
Di kamarnya Mio akan melupakan ciumannya dengan Ren, besok ia akan menjadi Mio yang sama seperti sebelumnya. Pagi harinya saat sampai di tempat pemotretan Mio terlihat sangat bersemangat. Ren yang melihat itu merasa kesal, kesal karena sepertinya Mio(Miko) telah melupakan masalah ciuman di malam sebelumnya.

Di ruang ganti Rina mendandani Mio(Miko) dengan riasan wanita, ia menyuruh Mio untuk sekali-sekali berdandan layaknya seorang gadis. Rina lalu izin untuk keluar sebentar pada Mio, ia ternyata pergi keluar untuk mencari Shu. Tidak lama kemudian Shu muncul di ruang ganti, Mio sangat terkejut saat melihat Shu ada disana. Shu bilang bahwa Rina menyuruhnya kesini karena Mio sedang menunggunya. Shu memuji Mio yang terlihat cocok dengan pakaian wanita tersebut. Tiba-tiba NANA memanggil Mio, NANA membawa Ren bersamanya.

“Mio-san, kau terlihat sangat manis. Aku tahu kau ingin berpakaian wanita untuk bertemu dengan Shu kan. Mereka berdua terlihat sangat cocok ya? Ren.” NANA berusaha menyulut perasaan Ren.
“Apa-apaan kau dengan pakaian itu? Apa yang coba ingin kau perbuat?” Ren bertanya dengan nada marah. Ren pun pergi meninggalkan ruang ganti.

“Aku membenci diriku karena melakukan hal konyol ini. Dan wajar bila Ren-san marah padaku. ” jelas Mio pada Shu.
“Kau… menyukai Ren, iyakan?” tanya Shu pada Mio(Miko).
“Shu-san… kau mengetahuinya?” jawab Mio.
“Apakah tak apa kau tidak memberitahukan perasaanmu padanya?” tanya Shu lagi.
“Tidak apa. Karena Mio member A.N.JELL adalah seorang pria.” Jawab Mio.
“Aku mengerti.” Lanjut Shu sembari pergi meninggalkan ruangan.
Saat seorang diri di ruang ganti, tiba-tiba Mio melihat ada reporter dan reporter tersebut berusaha memfotonya. Mio(Miko) segera menutupi wajahnya dengan tas yang ia bawa dan berusaha berlari menghindari reporter tersebut. Rina datang dan membantu Mio untuk ‘menyingkirkan’ reporter tersebut.
Mabuchi-san menghampiri Ren, ia meminta pendapat Ren foto mana yang bagus untuk digunakan. Mabuchi-san bertanya kenapa ia terlihat begitu kesal?
Mabuchi-san lalu mengambil sebuah foto dimana Mio sedang melakukan hidung babi. Mabuchi-san memberitahu Ren bahwa ia lah yang mengajari hal itu pada Mio, ia menyuruh Mio untuk menekan hidungnya saat ia merasakan perasaan yang kuat. Ren menatap Mabuchi-san, lalu Mabuchi-san bilang bahwa tentu saja itu hanya alasan yang ia buat-buat, ia berpikir bila Mio melakukan hal tersebut di depan Shu maka Shu tidak akan menyukai Mio juga. Mendengar cerita Mabuchi-san, Ren lalu mencoba mencari foto yang saling terkait saat Mio membuat hidung babi tersebut. Ren berhasil menemukan potongan foto tersebut, saat sedang melakukan hidung babi, Mio memandang ke arah Ren dan bukan ke arah Shu.

Ren menghampiri Mio yang sedang duduk seorang diri. Saat mendekat ke arah Mio, Ren melihat bahwa Mio sedang memakai jepit rambut pemberiannya. Mio menjelaskan pada Ren bahwa ia berhasil menemukan kembali jepit rambut tersebut di tempat acara preview PVnya, saat Mio menemukannya jepit tersebut dalam keadaan patah dan rusak. Karena itu ia berusaha membetulkannya menggunakan lem pada malam itu, Ren akhirnya pun mengerti kenyataan selama ini.

“Kau benar bahwa selama ini aku tidak dapat melihat apapun. Aku akhirnya mengerti apa yang kau maksud dengan ‘bintang’ yang selalu kau bicarakan. Kau selalu memperhatikan aku, iyakan? Tetapi aku tidak menyadarinya sama sekali.” Jelas Ren.
“Selama ini aku hanya memandang bintang dari kejauhan. Tapi aka akan menghentikannya. Aku tidak mau memberimu masalah lagi.” Jawab Mio dan berusaha pergi.
“Kau tidak boleh berhenti! Lihat aku! Jangan menyerah dengan mudah. Lihat aku, seperti yang telah kau lakukan selama ini.” suruh Ren pada Mio.
“Ren-san…” Mio pun melihat ke arah Ren.
“Mio, kau boleh menyukaiku. Aku mengizinkanmu.”

To Be Continued
Tidak ada komentar:
Posting Komentar